Resensi novel

 

RESENSI NOVEL HIMPUNAN




Identitas buku

Judul : Himpunan

Penulis: Citra Saras

Penerbit: Sunset Road

Tahun terbit: Cetakan pertama, 2019

Tebal buku: 620 halaman

Jenis buku: Novel fiksi

Genre: Romance

 

Blurb

MEMO:

Kepada Dimas dan Naya selaku ketua Himpunan dan wakil ketua Himpunan Kabinet Irregular, diharapkan segera ke ruang jurusan begitu menerima memo ini untuk membahas mengenai kepengurusan Himpunan selama setahun ke depan.

 

Tertanda,

Ketua prodi

 

P.S: Saya tahu selain hebat dalam mengurus Himpunan, kalian juga hebat dalam beradu pendapat. Tolong sebelum ke ruang jurusan, jangan bertengkar dan coba untuk lebih mengerti satu sama lain.

 

Ringkasan cerita

Buku ini menceritakan tentang seseorang bernama Dimas yang ingin mencalonkan dirinya sebagai Ketua Himpunan namun, masih ragu untuk menentukan wakilnya. Suatu hari ia diberikan saran oleh salah seorang temannya untuk coba mengajak seseorang dari Departemen Humas bernama Naya. Beberapa hari kemudian, menemui kakak tingkatnya untuk meminta izin sekaligus masukan untuk memilih Naya sebagai pasangan wakilnya di himpunan. Naya merupakan teman seangkatan Dimas yang tidak terlalu dekat.

 

Saat sudah disetujui oleh kakak tingkatnya untuk mengangkat Naya sebagai wakilnya selama satu Periode kedepan, Dimas memutuskan unutk menemui Naya. Naya yang saat itu tidak terlalu akrab dengan Dimas terkejut setelah mengetahui tujuan Dimas menemui dirinya yaitu untuk menjadikan dirinya sebagai Wakil Ketua Himpunan. Naya pun ragu karenan menurutnya masih banyaak orang yang lebih layak untuk menjadi pasangan wakil untuk Dimas dibanding dirinya.

 

Namun, setelah menerima beberapa saran dari teman - temannya ia akhirnya menerima tawaran Dimas untuk menjadi wakilnya di Himunan selama satu periode ke depan. Banyak malam mereka habiskan untuk meyusun garis besar rencana dan tujuan mereka di Himpunan. Akhirnya pemilihan ketua dan wakil ketua himpunan periode baru pun tiba. Dan pasangan calon Dimas dan Naya pun memenangkan pemilihan tersebut.

 

Sebagai  pasangan terpilih, Dimas dan Naya segera merekrut teman - teman mereka untuk menjadi pengurus di bawah kepemimpinan mereka sesuai dengan yang mereka rencanakan pada saat awal. Saat penentuan nama kabinet Naya memberi usulan untuk menamai himpunan tersebut sebagai himpunan 'irregular'. Disebut irregular karena anggota dari himpunan tersebut memiliki jumlah anggota laki - laki yang lebih banyak dari anggota perempuan yang membuat hal tersebut menjadi tidak biasa.

 

Sebagai ketua dan wakil ketua himpunan baru Dimas dan Naya menetapkan sebuah peraturan baru bahwa di himpunan bahwa tidak ada yang boleh berpacaran diantara sesama anggota himpunan selama periode belum berakhir. Tujuannya adalah agar tidak mengganggu aktivitas mereka di himpunan karena tidak ada kecemasan akan canggung karena putus. Naya yang saat itu sedang menyukai sesorang dari Depertemen Humas bernama Jeffri itu agak sedikit kesal dengan peraturan yang disarankan Dimas ini, tetapi demi berjalannya kepemimpinan ia menyetujuinya.

 

Hari dan hari mereka lewati menjalankan proker – proker himpunan yang sudah mereka susun rapih, hingga suatu hari Naya ditunjuk menjadi perwakilan himpunan bersama jeffri dalam suatu acara dimana banyak perwakilan – perwakilan himpunan dari berbagai kampus saling bertkar pikiran dan pengalaman. Setelah pulang dari acara tersebut Naya terus bercerita kepada Dimas tentang bagaimana perhatiannya Jeffri selama acara berlangsung Dimas yang sedang pusing mengurusi himpunan sendiri selama wakilnya tidak ada agak sedikit marah pada Naya, yang berakhir pada dia yang mempertanyakan perasaannya pada Naya.

 

Suatu hari Naya menelepon Dimas malam – malam sambil menangis. Ya, Naya patah hati. Naya patah hati saat Jeffri memberi tahu dirinya bahwa ia baru saja menembak seseorang sebelum bertemu dirinya dan mereka sudah resmi berpacaran. Dimas yang mendengar Naya menangis diseberang telepon Akhirnya menenangkan Naya dan menemaninya hingga tidur lewat telepon. Tanpa Naya sadar ternyata ia menyimpan rasa yang lebih kepada Dimas.

 

Pada Akhir masa kepemimpinan Dimas dan Naya setelah selesainya mereka mempresentasikan LPJ mereka pada malam itu juga Dimas menyatakan Perasaannya pada Naya melalui surat.

 

*Side story

Dalam side story ini meceritakan bagaimana kehidupan mereka setelah lulus kuliah dan sedang mendalami dunia pekerjaan.

 

 

Kelebihan

Bahasanya mudah dan tidak belibet. Memiliki tokoh – tokoh yang seru dan tidak monoton. Suasanan kamupusnya sangat terasa.  Dan dapat membawa kita kedalam dunia novel tersebut jadi, senengnya dapet, capeknya dapet, sedihnya juga dapet. Meskipun cerita berfokuskan kepada 2 tokoh utama, tapi gak melulu soal cinta.

 

Kekurangan

Ada beberapa dialog yang seharusnya bisa dihapus saja, khawatir menutupi pesan yang ngin disampaikan dari cerita karena buku ini sangat tebal jadi bisa agak jenuh. Dan ada beberapa kesalahan penulisan juga di dalam novel ini.

 

Rekomendasi pembaca

Buku ini sangat bagus untuk anak – anak kuliahan atau yang sudah lulus maupun yang masih SMA seperti saya karena kita dapat mendapatkan gambaran bagaimana kerja di dalam sebuah Himpunan dan bernostalgia mungkin bagi yang pernah melewatinya.









Nama : Intani Zasqia Wibowo

Absen : 13

Kelas : XI MIA 4

Sekolah : SMAN 2 KS Cilegon

Komentar

Postingan Populer